Dia menerangi desa dalam arti sebenarnya. Bersama suaminya, Iskandar Budisaroso Kuntoadji, Tri Mumpuni Wiyatno membangun pembangkit listrik mini bertenaga air. Sudah 60 lokasi mereka terangi dengan listrik.
Listrik bukan tujuan utama kami, melainkan membangun potensi desa supaya mereka berdaya secara ekonomi,” kata Tri Mumpuni atau biasa dipanggil Puni dalam percakapan pekan lalu di Jakarta.
Karena itu, meskipun telah melistriki banyak tempat, Puni yang menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka), lembaga swadaya yang dia dirikan bersama Iskandar pada 17 Agustus 1992, terus mengembangkan end use productivity, yaitu bagaimana masyarakat desa setelah memiliki listrik menggunakan listrik itu untuk kegiatan produktif sesuai potensi desa.
Dalam konteks krisis lingkungan Bumi saat ini, dengan pemanasan global yang menimbulkan berbagai perubahan iklim dan cuaca, apa yang dilakukan Puni dan Iskandar menjadi bermakna.
“Agar pembangkit listrik tenaga air itu mampu berfungsi terus-menerus sepanjang tahun, setidaknya daerah tangkapan air di hulu harus dipertahankan seluas 30 kilometer persegi. Artinya, tidak ada penebangan hutan atau penggundulan vegetasi,” kata Puni.
Pembangkit listrik mikrohidro juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil. Artinya, tidak menambah jumlah gas karbon dioksida ke atmosfer yang memperburuk efek rumah kaca penyebab naiknya suhu muka Bumi secara global.
Pembangkit mikrohidro Ibeka tidak ada yang menggunakan dana pemerintah?
Kami memang tidak pernah menggunakan dana Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) karena sistem APBN tidak mengakomodasi proses pemberdayaan masyarakat. Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 80 Tahun 2003 mengharuskan adanya tender. Tidak mungkin rakyat kecil mengakses.
Selama ini kami menggunakan dana donor melalui kedutaan dan ada dari perusahaan dalam skema tanggung jawab sosial perusahaan.
Apa yang menarik Anda membangun listrik mikrohidro?
Mas Iskandar sudah mulai sejak tahun 1987 melalui lembaga yang dia dirikan bersama teman-temannya, Yayasan Mandiri, tetapi berjalan sangat lambat.
Saya melihat orang desa punya potensi berkembang, tetapi perlu alat. Nah, listrik itu alatnya. Jadi, listrik itu hanya alat, bukan pembangunan itu sendiri.
Suatu ketika Mas Iskandar minta tolong saya mempresentasikan proposal dana listrik mikrohidro. Saya langsung tertarik dan meninggalkan pekerjaan sebelumnya dalam program rumah untuk orang miskin di perkotaan, perempuan, lingkungan, kesehatan, dan pendidikan. Listrik di pedesaan ini mencakup semua hal itu. Begitu masyarakat punya listrik sendiri, mereka akan punya uang bersama untuk membiayai pendidikan, program kesehatan, program perempuan, infrastruktur seperti jalan, sampai radio komunitas.
Dari jumlah 60 lokasi yang dibangun Ibeka, berhasil semua?
Ada empat atau lima tempat yang tidak jalan lagi dengan macam-macam alasan. Di Padasuka, Cianjur, pohon di daerah tangkapan airnya ditebangi karena katanya untuk lapangan golf. Ternyata tidak jadi dan sekarang ditumbuhi ilalang. Ada yang turbinnya dijual kepala desanya sebagai besi tua, ada yang lalu listrik PLN masuk ke tempat itu.
Membangun komunitas
Karena memegang prinsip listrik hanya alat untuk membangunkan potensi masyarakat desa, cara kerja Puni dan Iskandar adalah membangun komunitas, mengajak mereka menyadari pembangkit listrik itu milik mereka dan mereka harus memelihara bukan hanya turbinnya, tetapi juga keajekan aliran air sepanjang tahun.
“Awalnya, kami yang memang senang jalan-jalan ke desa melihat ada sungai yang alirannya bagus dan belum ada kabel listrik PLN lalu kami temui kepala desanya.”
“Kami tidak berani memberi harapan. Biasanya Mas Iskandar akan bilang, kebetulan dia diberi pengetahuan lebih untuk mengadakan listrik. Ibu ini—maksudnya saya—yang akan mencarikan uangnya,” kenang Puni. “Setelah itu saya akan cari uang ke mana-mana.”
Desa-desa yang mereka bantu biasanya terpencil. Salah satunya Dusun Palanggaran dan Cicemet, enklave di Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa Barat, yang mereka terangi dengan listrik tahun 1997. Untuk mencapai tempat itu harus berjalan kaki sembilan jam atau naik motor yang rodanya diberi rantai sebab jalan setapaknya licin. “Uang dari listrik dipakai membangun jalan berbatu yang bisa dilalui kendaraan four wheel drive. Ini membuka peluang membantu 10 dusun lain,” kata Puni.
Sebelum membangun pembangkit listrik, Ibeka selalu mengumpulkan data untuk melihat kemungkinannya secara teknis. Iskandar lalu membuat rencana teknik dan menghitung rencana anggaran biaya. Setelah itu tugas Puni “berjualan”. “Yang banyak membantu kedutaan Jepang,” kata Puni.
Setelah dana ada, Ibeka lalu mengirim tim sosial yang biasanya tinggal mulai dua minggu sampai satu bulan di desa. Di sini proses membangun komunitas dimulai, saat masyarakat diajak berdialog.
“Kami akan mencari orang-orang berpengaruh di desa itu lalu membuat pertemuan dengan masyarakat di gereja bila komunitasnya Kristiani, di masjid kalau komunitasnya Muslim, atau di rumah adat seperti di Kalimantan,” kata Puni.
Masyarakat diminta membuat organisasi yang akan mengurus turbin, menentukan siapa ketua, bendahara, sekretaris, sampai orang yang bisa bongkar-pasang mesin sebagai operator. Mereka juga diajak menghitung biaya yang harus dibayar pelanggan sebagai dana abadi dan dana untuk memelihara pembangkit listrik itu. “Ternyata orang desa nyambung diajak bicara hal-hal seperti itu,” kata Puni.
Ketika kemudian tim teknis tiba, mereka sudah tahu siapa operator turbin. Dia akan diajak ikut memasang turbin karena Ibeka selalu mengajak masyarakat bergotong royong membangun.
Kekecualian terjadi di Desa Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Menurut Puni, masyarakat di sana sama sekali tidak membantu karena mereka lelah setelah konflik berkepanjangan dan kemudian disapu tsunami pada 24 Desember 2004.
“Di sana tersisa hanya satu desa dengan 215 keluarga,” kata Puni. Lembaga swadaya internasional juga bertanggung jawab dengan membuat proyek Cash for Work. “Orang dibayar Rp 50.000-100.000 sehari untuk mengangkut batu dan membersihkan sampah di rumah mereka sendiri.”
Ketika enam bulan Puni kembali ke sana, hal tak disangka terjadi. “Kas desa terisi Rp 23 juta. Lalu ada aturan baru desa yang melarang menebang pohon apa pun dalam jarak 50 meter di kiri dan kanan sungai. Mereka menanam pohon buah-buahan supaya bisa dapat hasil dari buah itu. Padahal, sebelumnya sulit sekali menentukan uang langganan karena mereka merasa tidak punya uang.”
Sama-sama untung
Dalam sistem yang dibangun Ibeka, menurut Puni, bukan hanya masyarakat desa yang untung. PLN dan pemerintah juga untung.
Desa yang belum ada aliran listrik PLN (off grid) mendapat pemasukan dari uang langganan yang dibayar penduduk.
Di desa yang ada jaringan PLN, Ibeka menggunakan skema on grid yang menguntungkan dua pihak. “Kalau tidak salah ingat, pada 26 Desember 1999 ketika Pak Susilo Bambang Yudhoyono menjabat Menteri Pertambangan dan Energi saya menjelaskan agar sistem ini diterapkan di Indonesia,” kata Puni.
Rakyat tidak perlu terpinggirkan dalam pembangunan, bahkan punya dana abadi karena listrik yang menjadi aset desa dijual kepada PLN. “Ini bukan hanya capacity building, tetapi equity building karena kepemilikan rakyat sangat dihormati,” kata Puni.
PLN tidak perlu investasi. “Karena yang investasi rakyat dengan bantuan donor,” tambah Puni. “Sebenarnya pemerintah juga bisa investasi, tetapi saya tidak mengerti mengapa sampai sekarang tidak dilakukan.”
PLN menerima listrik bersih karena sumber energinya air, bukan bahan bakar fosil. Dari sisi teknis, di ujung-ujung jalur distribusi kualitas listrik PLN tetap terpelihara bila di ujung-ujung itu listrik PLN disuntik listrik rakyat.
Keuntungan untuk pemerintah, harga listrik mikrohidro lebih murah, Rp 425 dan Rp 432 per kWh. “Setahu saya listrik dari swasta dijual 6-7 sen dollar AS sebelum negosiasi,” kata Puni.
“Bila pemerintah sepakat membangun 500 megawatt listrik dari tenaga mikrohidro, lalu rata-rata satu pembangkit menghasilkan 100 kWh, berarti ada 5.000 pembangkit. Bila semua dijual ke PLN, ada pemasukan uang ke desa sebesar Rp 1,29 triliun per tahun. Bayangkan ekonomi desa yang akan tumbuh karena itu.”
Bila pembangkit itu dioperasikan masyarakat, berarti ada 5.000-an usaha kecil di desa yang menyerap 39.000 tenaga kerja bila tiap pembangkit dioperasikan tiga-enam orang. Orang desa pun akan bertahan di kampungnya karena ada kegiatan ekonomi di sana.
“Penghematan bahan bakar mendekati satu miliar liter setahun atau senilai kira-kira Rp 4,3 triliun, sementara biaya yang dibayarkan PLN kepada orang desa hanya Rp 1,29 triliun,” ujar Puni.
Keuntungan lain berhubungan dengan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, yaitu Protokol Kyoto. “Karena sumber energinya bersih, maka Clean Development Mechanism pembangkit mikrohidro dapat menjual Certified Emission Reduction kepada negara maju. Nilai untuk 5.000 pembangkit listrik tadi adalah 6 juta dollar AS per tahun. Dana ini dapat dipakai untuk membangun lebih banyak desa.”
Lalu, kenapa pemerintah tidak melaksanakan skema ini?
Saya melihat penyebabnya, sistem anggaran yang mengharuskan adanya kontraktor yang membuat tidak terbangunnya komunitas. Akibatnya, hasilnya tidak langgeng. Sistem ini dijalani karena takut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sedangkan tanpa KPK birokrasi kita sudah terkenal amburadul. Seperi lingkaran setan.
Solusinya?
Memperkuat masyarakat desa. Kami membantu orang desa mendirikan koperasi yang berbadan hukum sehingga bisa membuka rekening bank. Dana untuk membangun pembangkit ditransfer langsung ke rekening itu. Cara ini yang saya minta dikopi pemerintah.
Warna Kehidupan
Hidup Ini Mengalir Saja
Tri Mumpuni, anak ketiga dari delapan bersaudara ini, menyebut hidupnya mengalir saja. Sejak kecil, ketika tinggal di Semarang, Jawa Tengah, dia terbiasa melihat dan membantu ibunya yang aktif dalam kegiatan sosial. “Rumah kami jadi tempat posyandu, Ibu mengajar Kejar Paket A dan B. Jadi, saya biasa ikut menimbang anak-anak balita,” tutur Puni, panggilannya.
Bagi Puni, keluarga adalah sekolah yang tidak pernah berhenti. “Saya belajar dari Bapak dan Ibu saya,” tutur anak pasangan Wiyatno (almarhum) yang bekerja di BUMN dan Gemiarsih ini.
Ayahnya mengajari dia untuk berbagi, sementara ibunya mengajari memberi. Berbagi, kata Puni, artinya membagi berapa pun yang dipunyai untuk orang lain yang membutuhkan, pada saat yang tepat. Tak mengherankan rumah keluarga ini selalu ramai oleh saudara atau orang-orang dari desa yang tinggal bersama mereka dan disekolahkan orangtua Puni dan mereka yang tinggal bersama dianggap sebagai saudara.
Sedini usia kelas IV SD Puni sudah rajin ikut ibunya keliling ke kampung-kampung mengobati orang yang kena penyakit koreng. “Lucunya, setelah dewasa saudara-saudara bilang, hanya saya yang paling sering membantu Ibu,” kenang Puni tentang kegiatan ibunya yang lulusan Sekolah Kepandaian Putri.
“Pengalaman-pengalaman itu memperlihatkan kepada saya, dari proses hubungan manusia itu uang bukan segala-galanya,” tambah Puni.
Dia tidak patah semangat ketika cita-citanya masuk Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro tak terwujud. Prof Dr Andi Hakim Nasoetion-lah yang menelegram orangtua Puni agar anaknya segera ikut kuliah bersama mahasiswa tingkat satu di Institut Pertanian Bogor. “Telegram dari Pak Andi sampai dialbumkan Ayah,” kenang Puni. Andi Hakim, juri lomba karya ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), rupanya terus mengikuti kabar para finalis lomba yang tahun 1982 dimenangi Puni.
Suaminya, Ir Iskandar Kuntoadji, adalah sarjana geologi dari Institut Teknologi Bandung, dan belajar pembangkit mokrohidro di Swiss. Dari Iskandar, Puni banyak belajar mengenai kesederhanaan dan kejujuran.
“Sebagai perempuan, wajar kalau saya tertarik pada mode, sepatu dan tas. Biar sudah punya, kadang-kadang ingin beli lagi. Apalagi kalau modelnya bagus sekali, atau ketika sedang di luar negeri. Mas Iskandar hanya bilang, apa saya benar-benar membutuhkan itu.
“Kompromi saya, saya kadang menuruti dia, kadang saya beli juga tetapi saya berikan kepada orang. Jadi, ego saya terpenuhi, tetapi bukan untuk saya. Saya merasa situasi itu win-win.”
Iskandar juga mengajari bahwa rezeki itu cukup satu gelas. Kalau sudah lebih, berikan pada orang lain. “Itu mengajarkan untuk menahan diri dari keserakahan. Lingkungan kita rusak karena ego untuk terus mengonsumi, terus menumpuk.”
Dia menyebut hidupnya sangat berwarna. Suatu kali dia bersama suami dan anak tertuanya, Ayu yang ebrsekolah di Kanada, berada di dusun di hutan Ketambe, Gunung Leuser, Aceh Timur, yang gelap gulita tak ada listrik. Tetapi, kali lain dia ada di New York atas undangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Dubrovnik di Kroasia, atau Beijing di China.
“Ayu bilang, betapa tidak adilnya ketika 47 persen orang Indonesia belum dapat listrik. Kami katakan, yang lebih tidak adil lagi adalah uang untuk melistriki mereka dikorup. Ini kriminal.” (NMP/MH)
Tri Mumpuni Wiyatno
Nama:Tri Mumpuni
Tempat dan tanggal lahir: Semarang, 6 Agustus 1964
Keluarga: Suami: Ir Iskandar Budisaroso Kuntoadji. Anak: Ayu Larasati (21), mahasiswi industrial design di Toronto University, Kanada, dan Asri Saraswati (19), mahasiswi bioprocess chemical engineering di University of Technology Malaysia.
Pendidikan: Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Energy and Sustainable Development International Session, Universidad da Costa Rica, 1992; Trade and Sustainable Development Course, Chiang Mai University, Thailand, 1993; Leadership for Environment and Development Course, 1993-1995, LEAD based in New York funded by Rockefeller Foundation; Lead Fellows (Cohort 2).
Penghargaan: Climate Hero 2005 dari World Wildlife Fund for Nature.
Pekerjaan: Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, Subang. []
Sumber: Kompas.
March 22, 2008 at 6:27 am
Ass.wr.wb.
Bu Puni saya sangat tertarik dengan upaya besar Anda. Saya guru di sebuah SMA di Bogor, bagaimana cara saya ingin memeprkenalkan dan mengajak anak praktek ttg listrik mikrohidro kpd siswa.Tks.
Wassalam,
Euis Tresna
February 20, 2010 at 7:02 am
Ibu Euis, silahkan kontakstaf saya ibu Yety di nomor telp 021-5492087 agar kami bisa mengatur bertemu dengan ibu.
Tri Mumpuni
April 10, 2008 at 2:48 pm
Dear Kompas,
Please check the validity of Tri Mumpuni!Did she create Ibeka in 17-08-1992? How can it be, while she could distinguish between microhydro and microscope since she married iskandar in 1995?
April 14, 2008 at 3:44 am
Bu Puni,
saya mendengar wawancara ibu dg Farhan di Delta FM pagi ini, kira2 berapa biaya utk membangun satu unit pembangkit listrik mikrohido?
February 20, 2010 at 7:04 am
Pak Koen,
Bapak bisa hubungi ibu Yety di 021 5492087 agar kita bisa berkonsultasi soal mikro hydro, maaf telat balas, baru tahu kalau ada komentar dari bapak. Salam buat keluarga
Tri Mumpuni
April 22, 2008 at 6:42 am
saya dari riau ,katanya negri ini kaya tapi ada saudara saya yg masih blm menikmati listrk.bu saya ingin berbagi tapi saya tdk punya banyak ilmu maupun harta.semangat yang tinggi itu yang saya pumya.kapan saya bisa bicara dgn ibu ya……
February 20, 2010 at 7:05 am
Silahkan hubungi ibu Yety atau ke hp saya 08128044295
April 22, 2008 at 9:57 am
Subhanallah..
Bu, apakah kemurnian kadar air dapat berpengaruh pada sistem kerja turbin nantinya??
terima kasih bu.. semoga semakin banyak lagi putra putri ibu pertiwi yang memberi arti seperti halnya ibu. bukan hanya bicara.
February 20, 2010 at 7:59 am
Halo, kadar kemurnian air tidak berpengaruh terhadap turbin, tetapi kalau airnya mengandung sulfur barulah akan berpengaruh terhadap turbin, korosif, telp ke 08128044295
April 22, 2008 at 10:09 am
Saya di kalimantan barat dan kepingin tahu banyak ttg mikrohidro. Bu, apa ya yang dilakukan pada saat studi kelayakan suatu mikrohidro? bagaimana tinjauan geologi, hidrologi, dan lingkungan?
tolong bu ya…supaya saya bisa memberikan masukan ke pemda yang ada di kalimantan barat untuk memanfaatkan sungai atau air terjun setempat.
Sekarang kami sedang krisis energi listrik, PLN menggunakan solar (PLTD).
Terima kasih.
February 20, 2010 at 7:06 am
Danial, silahkan kontak ke no saya di 08128044295 atau ibu Yety di 021 5492086
February 20, 2010 at 7:07 am
Danial, silahkan kontak ke no saya di 08128044295 atau ibu Yety di 021 5492086, kita bis abicara dan saya ingin mengajari anda cara membuat turbin kecil yang portable
April 22, 2008 at 3:08 pm
bisa minta alamat bu tri?
April 23, 2008 at 6:34 am
bisa minta alamat bu tri?
suatu saat saya ke jawa bisa ketemu sama bu tri. karena saya tertarik dgn pembangkit listrik mikro hidro
terima kasih
February 20, 2010 at 7:08 am
Saya ada di Madrasah II no 28 daerah Palmerah dan telp 021 5492087, insya allah kita bisa ketemuan, ditunggu
April 23, 2008 at 8:42 am
Ass.ibu tri, saya sangat tertarik dgn pmbngkt listrik mikro hidro. sy ingin jg spt ibu yg hdpnya sangat berguna utk orng lain. bisakah saya bergabung? ya…plng tidak mengikuti pelatihan2 ibu?trims. Wss.
February 20, 2010 at 7:09 am
Mba silahkan datang ke kantor saya di Madrasah II no 28, kita bisa ngobrol,terima kasih
April 24, 2008 at 4:24 pm
I knew Arjuna Permadi well, she just a friend of the owner of small workshop who used pak Iskandar (Puni’s husband)give support. Recently his workshop is growing bigger and pak Iskandar move to other small workshop to be supported. Puni is amazing women who has international reputation and I met her for the second time in the Comission on Sustainable Development 14 in New York, an event conducted by UN where she gave presentation. First time I met her in 1990 in Costa Rica when we were studying together supported by Rockefeller Foundation and she is environmentalist who put concern on rural electrification. She is a great rural electrification consultant since then and who earns well. That’s why she supported more than 50 students ranging from Yunior School to University. Even some of them have already graduated from University. If anyone who would like to know her well, please do e-mail her in puni@lead.or.id I am sure she will help you no matter how busy she is
April 26, 2008 at 1:00 am
Bisa minta alamat email atau tempat yang bisa berkirim surat,mohon bantuannya.terima kasih
April 27, 2008 at 6:15 am
Kami mengenal ibu tri mumpuni lewat Clean up Indonesia, beliau salah satu pendiri Indonesia bersih, e-mail beliau di puni@lead.or.id. Kami pernah diajak untuk mengunjungi beberapa pembangkit listrik yang dibangun beliau dan suaminya, memang luar biasa, bangunannya maupun organisasi masyarakat yang dibentuk untuk melakukan pemeliharaan dan pengoperasian. Beliau menyediakan fasilitas training untuk energi dan lingkungan yang diberikan gratis kepada anak-anak sekolah yang tidak mampu. Tetapi untuk sekolah-sekolah yang mampu, beliau mewajibkan untuk membayar, sebuah subsidi silang yang menarik. Silahkan pintarkan anak-anak kita dengan berkunjung ke tempat beliau di dekat Ciater. Terima kasih
April 28, 2010 at 4:02 am
mohon alamat lenkap daerah yang deket ciaternya !!!
namanya apa?
May 8, 2008 at 3:09 am
[…] menciptakan sendiri energi seperti program desa mandiri energi (teringat pada usaha seorang Ibu Tri Mumpuni), dan banyak lainnya. Satu tangan Ibu Tri Mumpuni mungkin secara tidak langsung dapat membantu Pak […]
May 27, 2008 at 5:41 am
Bu Tri mumpuni, saya dari Aceh saat ini masih banyak wilayah di Aceh yg memiliki listrik, jika boleh saya tahu apa ada uraian atau artikel dari Ibeka mengenai Microhydro yg telah dilakukan, misalnya untuk desa dengan penduduk 200-300 KK berapa tenaga dari microhydro yang dibutuhkan? dan apa ada syarat dan prasyarat baik dari kondisi geografis, kulture dan sebagainya yang mendukung microhydro ini dapat berjalan.
terima kasih bu!!
February 20, 2010 at 7:12 am
Pak Rahman hubungi kantor saya dong atau main ke kantor saya atau e-mail saya untuk bisa berdiskusi, salam
May 31, 2008 at 2:30 am
asslmkum
saya sangat tertarik dengan PLTMH
saya tanya alamat rumah / Kantor no telpon agar bisa ketemu langsung dengan Ibu Puni
February 20, 2010 at 7:14 am
Pak Ryanto, saya tunggu di kantor kita bisa ngobrol-ngobrol atau telp ke 08128044295
May 31, 2008 at 6:37 am
saya sangat berterimakasih buat ibu puni, saya yakin jik di indonesia ada 10 orang seperti beliau maka indonesia akan keluar dari krisis seglanya termasuk energi.
listrik di daerah kami sehari nyala sehari padam. padahal kita kaya minyak dan sumber energi lain tidak semiskin kuba..
salam
muat (bojonegoro)
June 2, 2008 at 11:10 am
Bandung, 2 Juni 2008
Dear Ibu Puni,
Saya kagum dan salut terhadap pencapaian Ibu dan Bapak di Ibeka.
Saya alumni Astronomi ITB masuk 2001 dan lulus juli 2006. Sempat melanglang buana di tiga perusahaan sebagai Management Traine dan pada masa akhir kuliah/menjelang lulus sempat membuat perusahaan bersama beberapa rekan di kampus.
Saya ingin sekali mengetahui lebih banyak tentang profil LSM ibu, dan bahkan terpikir bagi saya untuk magang atau bahkan bekerja full time/part time. Saya merasa membutuhkan satu institusi bekerja yang sesuai dengan hati saya membantu kebutuhan dasar masyarakat banyak.
Apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapat informasi lebih jauh bu mengenai IBEKA ?
regards
Stephen Dawni Nugraha, S.Si
July 9, 2008 at 5:57 am
Saya tertarik dengan PLT MikroHydro ini, apakah saya bisa memperoleh kontak no telepon atau alamat Ibu Puni atau IBEKA?
Terima kasih.
July 9, 2008 at 10:00 am
Artikel ini menginspirasi saya…….
Dapatkah saya memperoleh keterangan lebih lanjut tentang IBEKA?
Terima kasih
September 18, 2008 at 9:41 pm
Salam Ibu Puni,
Saya tertarik dengan apa yang anda kerjakan dan capai. Ingin berkolaborasi untuk mendorong desa lain puya sumber listrik sendiri.
Saya minat membangun desa mandiri melalui penguatan ekonomi kerakyatan berbasis kelompok usaha masyarakat
Nugget
hp; 0813 896 11125
September 25, 2008 at 5:08 am
Hormay saya kepada Ibu Puni …
September 25, 2008 at 5:14 am
Hormat Saya Kepada Ibu Puni….
saya dari Propinsi Bangka Belitung, pengen sekali berkonsultasi masalah listrik inovasi ibu. tolong nanati ibu kirim berita atw konsep lainnya mengenai inovasi kelistrikan yang telah ibu prakarsai dibeberapa tempat di Indonesia. Perlu ibu ketahui di daerah kita yang kaya akan timah tetapi masih juga kekeurangan listrik. kalau boleh saya minta e-mail dan nomor kontak ibu Puni
085267143139
September 28, 2008 at 5:34 pm
HMM… gimana caranya bisa kerjasama ama Ibeka untuk daerah kota padang. Dan nantinya kerjasama dengan Universitas Bung Hatta.
Diharapkan kerjasamanya..
Terima kasih…
^_^
November 8, 2008 at 4:44 am
hallo bu puni,..
semoga ibu puni tidak lupa dengan saya.
kapan-kapan saya ingin ngobrol dengan ibu puni. dan dijamin ibu puni pasti bilang :
haaaay ru.. apa khabar?
hehehe,..
salam buat suami dan anak-anak ya..
You are The Hero, but i’m The heru..
heru
(black energy)
kalo heru yang ini pastinya bukan heru lelono yang ‘blue energy’… hihi.
November 11, 2008 at 2:14 am
salam lagi ibu puni, mohon alamat untuk surat menyurat dan alamat email. mohon bantuannya.terima kasih dunia akhirat
February 20, 2010 at 7:56 am
Datang dong ke kantor saya di Madrasah II no 28 Palmerah telp 021 5492087
November 13, 2008 at 4:51 am
[…] round table itu bersama beberapa orang birokrat dari Jakarta yang ketika mendengar paparan dari Ibu Tri Mumpuni yang menggebu-gebu menyampaikan fakta-fakta pengembangan energi berbasis pemberdayaan masyarakat […]
February 20, 2010 at 7:52 am
Silahkan main ke kantor no 021-5492087, kita bisa ngobrol
November 24, 2008 at 6:57 am
kepada IBEKA,kami mahasiswa dari politeknik negeri jakarta,jurusan teknik mesin program studi teknik energi semester V.
akan membuat T.A tentang PLTMH,bisa tidak kami minta referensi tentang PLTMH?
sebelumnya kami ucpkan terima kasih…
CP : 081575342506 & 085694404807
December 30, 2008 at 3:13 am
Ass…kepada IBEKA,kami mahasiswa dari stt-pln, ingin mengadakan aksos mengenai pltmh yang bertujuan untuk berusaha membangun pltmh di wilayah rangkasbitung, selengkapnya kami mohon bantuan dari pihak IBEKA
sebelumnya kami ucpkan terima kasih…
contact person: anjas (021)94235397
henry 085780925295
April 19, 2009 at 9:43 am
ibu saya taufiq urrahman,
saya ada penelitian tentang kelisitrikan yang sangat menarik saya mempunyai penelitian tentang energi listrik, saya sangat berharap bisa konsultasi langsung dengan ibu karena ini penelitian yang sangat besar pada saat ini,
saya tinggal di lampung no hp 0811 79 3634 terima kasih ibu saya tunggu jawabanya.
August 17, 2009 at 6:13 am
Aslm. . bu Puni. Kenalkan Saya puji. Perangkat Desa Gambiran. Kec Pagerwojo. Kab Tulungagung. jatim. email: desagambiran@gmail.com .Saya brharap bisa bekerjasama dg IBEKA karena potensi di Dsa kami agr bisa mewujudkan impian kami karena msh ada warga dsa kami dan ttangga dsa yg blm memiliki jaringan listrik. Kami brada di lereng g wilis. Aliran sungai mash cukup besar. Saya yakin dg PLTMikroHidro sangat cocok ditempat kami. Saya minta saranya . Email me to.: puji.cm02@gmail.com
terima kasìh.
August 19, 2009 at 5:49 pm
oya bu Puni, di desa kami juga memiliki persediaan air bersih dan alami dari sumber air gunung wilis yang masih segar, sangat bagus untuk di buat sebagai air minum kemasan atau air mineral, jadi seandainya ibu bisa mendatangkan investor sangat mungkin untuk bekerjasama dengan desa kami. . terimakasih.
September 3, 2009 at 6:48 am
Assalamualaikum wr.wb, ibu Tri saya fitri mahasiswi IPB fakultas ekologi manusia, saya ingin mengundang ibu dalam acara talk show yang diadakan Forum Syiar Islam Fakultas Ekologi Manusia (FORSIA) dengan Tema Potensi Wanita Muslimah, insya Allah acaranya diadakan tanggal 23 Oktober, maaf ibu juka saya kurang sopan mengundang ibu lewat tulisan ini, karena samapai sekarang saya belum menemukan CP ibu Tri. terima kasih. wassalamualaikum wr.wb
February 20, 2010 at 7:42 am
Wah saya baru baca tulisan anda, maaf ya, bisa nonton di Trans 7 jam 9 pagi hari Sabtu tanggal 6 Maret dalam acara Yes She Can
October 27, 2009 at 2:52 am
assalamu alaikum.wr.wb.
saya sangat terharu dan meneteskan air mata karena membaca kegiatan ibu puni yang begitu perkasa melakukan egiatan yanga sangat bermanfaat untuk semua. orng yang paling bertaqwa adalah adalah orang yang rahmatan lilalamin. seharusnya ibu yang menjadi mentri KLH/kementrian energi dan sumber mineral
February 20, 2010 at 7:53 am
Silahkan nonton Yes She Can di Trans 7 tanggal 6 Maret pagi jam 9, salam
November 10, 2009 at 6:23 am
Luar biasa…
ibu adalah srikandi yg sesungguhnya, seorang wanita sederhana, yg tangguh, tegar dan perkasa.
Mohon maaf sy terlambat mengetahuinya, kemarin sy lihat di yestv.
Saya hanya bisa mendoakan semoga ibu sekeluarga selalu mendapat Rahmat dan anugrah dari yang Maha Kuasa.
Semoga Allah juga mudahkan semua urusan dan cita2 ibu….
February 20, 2010 at 7:47 am
Mas Didi, silahkan saja, makasih ya
November 10, 2009 at 6:25 am
mohon ijin sy copy paste ya profil diatas untuk sy masukkan ke FB sy dan fb ASPERNETI.
Tks
Wassalam
November 21, 2009 at 10:42 am
salut, melihat kerja kerasx mohon hp no tlp
no hp sy 081242041416 Suhaemi Fattah, salam sekeluarga sukses trims
December 18, 2009 at 7:06 am
Bagaimana bu kami dapat mengakses bantuan untuk pembangunan mikrohidro? Di Banjarnegara masih banyak dusun yang belum berlistrik tetapi ada potensi air. Masyarakat sudah menggunakan kincir sederhana, namun masih perlu peningkatan
February 20, 2010 at 7:37 am
Datang dong ke tempat saya di dekat Ciater, telp ibu Yety di 021-5492087
January 9, 2010 at 5:16 am
Mbak Puni,
Anda memang luar biasa. Terimakasih banyak atas hospitality dan ilmu yang dibagi bersama kami dan anak-anak oleh Mbak & Mas Iskandar.
Liburan di Villa milik mbak Puni & Mas Is di Subang dengan pencerahan dan melihat langsung pembangkitan listrik mikro dan pembangkit gas methane, benar-benar merupakan liburan yang sangat inspiring dan memotivasi.
Mudah-mudahan ada follow up yang positif untuk kita semua.
Salam,
Agus Djamil
Brunei
February 20, 2010 at 7:44 am
Hi mas Agus, thanks for coming, kita senang sekali dapat berbagi cerita dengan keluarga besar mas Agus dan keluarga mba Ami, apa bisa nonton Trans 7 di Brunei, jam 9 pagi dalam acara Yes She Can tanggal 6 Maret hari Sabtu
March 14, 2010 at 4:31 am
ibu…..
saya tertarik dengan apa yang ibu lakukan,sungguh bermaknanya hidup ibu,,,,semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk ibu,amin…
ibu merefleksikan hambluminallah dan habluminannas dengan sebuah karya.subhanallah,,
bu saya ingin bergabung dan mengenal metode ini lebih dalam,bagaimana caranya?
April 7, 2010 at 8:10 am
Bu, saya dari kalimantan Barat. disini masih banyak Desa yg belum teraliri listrik, sedangkan sumber daya air yg sangat melimpah. Masyarakat pada umumnya masih bermimpi jika rumahnya terang disaat malam. kendala yang terjadi adalah Selain hidupnya dipedalaman faktor Dana untuk membangun Listrik Microhidro yg sangat penting. yang ingin saya tanyakan bagaimana caranya memperoleh dana2 tersebut. Tks..
April 10, 2010 at 7:27 am
Salut semangat bu TRI. Saya hanya protolan SMA yang merantau ke Kalimantan Timur di kota Nunukan. Mempunyai seedikit kemampuan di bidang membuat film dokumenter serta pemahaman di bidang . Mungkin suatu saat membutuhkan tenaga di seputaran kalimantan timur saya siap membantu mengembangkan semangat bu tri di Kalimantan Timur.
April 10, 2010 at 2:49 pm
Assalamu’alaikum, Bu Puni..
Semoga kesehatan menjadi milik Ibu sekeluarga. Bangga rasanya memiliki seorang saudara muslimah yang cerdas dan berjiwa sosial tinggi. Ibu, semoga apa yang Ibu sekeluarga lakukan menjadi sedekah yang terus mengalir. Go for it Ibu…. Alloh SWT bersama Ibu. Ibu, kalo saya ingin ikut sedikit menyumbang kemana?
Terima kasih Wassalamu;alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
April 13, 2010 at 4:30 am
salam kenal dari saya,nama saya ulfa dari semarang.saya ingin mengungkapkan apresiasi yg sangat tinggi pada ibu Tri,anda adlh sosok wanita yg tangguh.
saya sangat kagum dengan kegiatan yang teman2 jalankan.saya sangat ingin mengetahui lebih jauh tentang ibeka, dan kalu diperkenankan ingin bergabung dan belajar lebih jauh ttg program ini.tapi saya tidak tahu bagaimana cara menghubungi ibeka?
mohon banntuannya.trimakasih
April 17, 2010 at 1:45 am
Selamat jumpa Ibu Tri
Saya mengikuti profil Ibu Tri lewat Metro TV beberapa waktu lalu dan sebelumnya saya pernah menjadi volenter untuk suatu lemebaga di Bogor yang sebagian alumninya dari ITB pernah bekerja atau paling tidak mengetahui soal mikrohidro. Saya sangat terterik dengan proyek ini namun saya berada di Propinsi NTT yang sungai dialiri air ketika musim hujan kemarau yang tentu saja tidak dapat mengembangkan listrik mikrohiodro. NTT khususnya Pulau Timor memiliki keunggulan lain yakni sinar matahari yang panansnya tidak berbeda jauh sejak pukul 0.700 s/d 17.00 wita. Oleh karena itu tenaga surya dapat dijadikan sumber energi teriutama untuk dua kepentingan yakni penerangan dan yang tidak kalah pentingnya sebagai penyuplai energi bagi pompa air tenagamsurya.. Sumber air di pulau timor umumnya terlatak di tempat yang lebih rendah dari pemukiman. Saya mohon informasi dari Ibu apakah bisa memfasilitasi pemangkit listrik tenaga surya khususnya sistem terpusat.
April 28, 2010 at 12:44 am
Aswrwb. Seneng baca kiprah bu Puni. smg sehat selalu. ingin rasanya melihat secara langsung listrik yg ibu ciptakan itu. saya yakin bahwa aktivitas ibu, mendapat ridho Allah swt dan termasuk amal jariyah, melebihi membangun sekolah or pesantren.
Salam
April 28, 2010 at 12:57 am
awesome! KEREN!! SALUTT
April 28, 2010 at 1:12 am
Selamat buat Ibu Tri Mumpuni. saya tahu gara-gara berita Ibu disebut Obama di Presidential Summit on Entrepreneurship, washington D.C. Semoga akan banyak yang mengikuti langkah2 ibu dalam mengembangkan masyarakat desa/kecil.
April 28, 2010 at 1:17 am
Hari ini sy baca berita di detik … wah saya kagum dengan perjuangan IBU beserta rekan & teman2. Dan bisa mendapat pujian yang mungkin dari berbagai pihak dan dari luar negeri yang sangat menghargai hasil karya n pemikiran anak bangsa ini.
well sy tahu satu lagi Kartini Indonesia saat kini, semoga Tuhan berkati Ibu dan kawan-kawan dalam meneruskan perjuangannya dan selalu diberi kemudahan2 dalam merintis penerangan ini.
sekali lagi Salut …
April 28, 2010 at 1:25 am
Bu puni, selain pembngkit listrik mikrohidro, adakah cara lain yang lebih efisisien untuk pembangkit tenaga listrik.
April 28, 2010 at 2:00 am
salute dan Sangat kagum dengan usaha ibu puni dan bpk iskandar….Semoga Tuhan memberikan rahmat dan hidayah selalu untuk keluarga ibu& bpk serta usahanya dalam menerangi dunia…
salam dr Pengagum ibu,
dian dr Papua
April 28, 2010 at 2:00 am
assw. Ibu Puni, saya bangga dg kiprah Ibu. Saya ingin menanyakan, berapa sih debit air yang diperlukan untuk PLTMH itu ? Terimakasih.
April 28, 2010 at 2:03 am
Bu Tri,
saya hanya orang awam ( end user ).
saya sangat salut dengan usaha yang telah anda lakukan dengan pembangkit listrik mikro hydro.
Jika bisa di aplikasikan dengan tenaga air laut ( yang memang tidak beraturan ) lebih baik lagi karena negeri kita di kelilingi oleh lautan. i wonder.
April 28, 2010 at 2:21 am
I am very appreciated your mam. You are a wonderful woman in Indonesia.
Difficult to find a sincere, smart and an ordinary woman like you in Indonesia..
April 28, 2010 at 2:43 am
salam kenal.
baru saja sebatas ide di pikiran saya, eh ternyata ibu dan suami sudah membuat itu nyata.
semoga ALLAH Memudahkan semua urusan ibu sekeluarga.
April 28, 2010 at 2:56 am
saya sangat terharu membaca cerita tentang ibu Puni dan pak Iskandar,dari yahoo dan langsung kesini.salut buat ibu,great mom,cerita yang tidak akan punah di makan jaman.mungkin inilah salah satu amalan bermanfat yang bisa memberikan umur panjang yang selalu di dengungkan oleh para ulama….
April 28, 2010 at 4:33 am
Subhanallah semoga Keselamatan dan Barokah untuk Ibu Tri Mumpuni…Amin
April 28, 2010 at 10:40 am
Saya bangga ada orang Indonesia yang seperti anda..
jika setiap pejabat berhati seperti anda, saya yakin negara ini akan maju.
April 28, 2010 at 7:32 pm
Semoga Ibu Puni sekeluarga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allaah Subhanahuwata’ala, sehingga ibu dan keluarga bisa terus mengabdi kepada masyarakat dan khususnya rakyat kecil.
Amiin
AbuSalmaSami
April 29, 2010 at 6:51 am
Asww,
Semoga Ibu Puni sekeluarga senantiasa diberkahi dan di rahmati Allah swt.
Mudah2an kami bisa belajar dan mengikuti kiprah Ibu sekeluarga, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil. Amien
Wass,
AHS dan kelg
May 16, 2010 at 3:35 am
Bolehkah mendapatkan detail teknis yang diperlukan untuk survey aliran air vs head ? Untuk menjajaki memungkinkan atau tidak dibangun micro hydro ?
Bagaimana sistim kontrol keluaran tegangan listrik dari generator ?
May 30, 2010 at 4:12 am
Salam kenal bu, kapan saya bisa ketemu ya? saya siap membangun PLTM di wonosobo.
budi sulaksono
http://www.dsj.cqn.in
June 1, 2010 at 12:43 pm
Luar Biasa.. Bunda Puni.. Semoga keberkahan selalu bersama bunda.. Inilah cermin nyata dari kalimat Rahmatan lil alamin.. memberikan kebaikan bagi sesama dan alam sekitar..
June 22, 2010 at 5:59 am
Sy sangat salut pada anda dan team,pada hari kopersasi indonesia 2007 sy sempat bertemu anda, apa boleh sy ketemu anda ? sy ingin belajar banyak dari anda
June 30, 2010 at 2:16 am
[…] Sumber: Kompas. https://sosok.wordpress.com/2007/07/20/tri-mumpuni-wiyatno-menerangi-desa […]
June 30, 2010 at 3:59 am
izin copas ya buat dimuat di:
http://infoindonesia.wordpress.com
August 18, 2010 at 2:18 pm
dear ibu Puni,
kami bekerja di kawasan hutan lindung wehea-kutai timur-kalimantan timur, sangat ingin mengembangkan energi listrik mikro hidro, tetapi kami sangat terbatas akses informasi termasuk hal teknis. bagaimana caranya mendapatkan informasi lebih banyak seperti yang telah ibu kembangkan?
salam dari rimba wehea
chris (email: cdjoka@tnc.org)
September 16, 2010 at 3:55 am
Halo Bu puni sy Burhan dr Aceh,gmana program selanjutnya untuk mikro hidro di gayo lues
January 15, 2011 at 4:12 am
Bu Mumpuni Yth
Di Negara Kita RI banyak potensi PLTM/A yang berada di hutan lindung/taman nasional tapi perijinan Dephut tak jelas aturannya.
menurut saya PLTM boleh dibilang tak menganggu hutan, karena air yang digunakan 100% kembali ke sungai semula.
Sepertinya menjaga citra internasional untuk hutan khusus ini lebih dipentingkan timbang memanfaatkan untuk kepentingan masyarakat indonesia. tentunya Ibu bisa menjelaskan dengan bijak untuk hal ini.
terima kasih, sukses selalu untuk perjuangan Ibu
April 25, 2011 at 7:34 am
Assalamualaikum bu puni saya berasal dari aceh.. gimana caranya untuk kita dapat membantu warga aceh yang mengalami kesulitan dalam masalah listrik…
atau kalau ibu ada waktu untuk melakukan seminar di aceh.. tepatnya dibanda aceh.. kami sangat gembira dan beruntung bila ibu bersedia untuk melakukan seminar di banda aceh.. terima kasih.
April 26, 2011 at 6:51 am
selamat dan sukses untuk bu puni dan keluarga, saya di bogor barangkali ibu ada program juga untuk energi gas methan dari limbah ternak untuk masyarakat, saya siap membantu karena di rumah saya, saya sudah membuat dan memakai biogas untuk memasak dari kototran ternak sapi yang saya pelihara walaupun hanya dua ekor saja.terimakasih.
April 27, 2011 at 3:26 am
aslm bu puni,kami sangat tertarik dgn apa yg ibu lakukan ntuk masyarakat.kami baru lihat ibu di metro tv kemaren sore jd blum bgt paham tentang ibu & IBEKA,saat ini kami lg dijawa menjenguk ortu. kami tinggal dilokasi transmigrasi bengkulu tengah,bengkulu dimana ditempat kami ini tidak ada listrik sama sekali dan tingkt ekonomi masyarakat msh sangat rendah.mohon sekirany bu puni/IBEKA membantu &memberi solusi kpd kami. kami sgt berharap ibu bsa membantu kami,ini no telp kami 081273003311. sebelumny kami ucapkn banyak2 trima kasih wslm.
April 29, 2011 at 7:01 am
ass. salam sejahtera.. Saya sangat terinspirasi oleh semangat Ibu Puni mendirikan PLTMH. Saya tertarik untuk mempelajari PLTMH. Apakah boleh meminta alamat email Bu Puni untuk berdiskusi masalah PLTMH? ttks. wass
August 3, 2011 at 9:39 pm
menjaga selalu lebih sulit daripada membangun, di sekitar daerah saya ada dua PLTMH yang terbengkelai karena banyak faktor dan sebab, seperti tulisan di atas ada yang akhirnya dijual sebagai besi tua (mau menangisi tapi buat apa, hanya sesal kenapa selalu pihak terkait dan pemerintah yang menjadi faktor pendorong rusaknya fasilitas yang merakyat???)
August 10, 2011 at 3:25 am
Trims.. apa yg telah Anda lakukan telah bnyak mbantu bagi saudara-saudara km yg mbutuhkan . Semoga kdepannya langkah Anda ini menjadi teladan bagi generasi-generasi muda di negeri ini….
August 13, 2011 at 3:51 pm
usaha ini pantas serta patut dan harus didukung , apalagi keliatannya medan yang di arungi cukup menantang tapi berat , cocok bagi anak muda yang berjiwa petualang , jalan yang sudah lama tidak di pelihara lagi dan tak jarang belum diambah aspal pula , naik turun bukit , wah … cukup menaikkan detak jantung , contoh jalur ke gunung halimun , sehingga perlu kendaraan yang cocok untuk kegiatan tersebut , bukan minibus yang sudah berumur
terima kasih
August 15, 2011 at 9:45 am
i want to cooperate
August 15, 2011 at 9:48 am
I have new invention for creating energy thgis is an altenative enrgy namaed gravitation energy, as mentioned in literatureeach energy form could be changed into an other kind of energy also gravitationenergy. would you cooperate with me..?
August 16, 2011 at 2:38 am
Bu Puni, daerah saya bukan daerah pegunungan juga bukan daerah perbukitan. Jadi daerah saya tidak mungkin dikembangkan PLTA mikrohidro. Tetapi daerah saya banyak terdapat tambang batubara. Mohon bantuan agar kiranya diberikan petunjuk untuk membuat PLTU berbahan bakar batubara yang efisien dan ramah lingkungan.
August 18, 2011 at 2:52 pm
Kepada
yth. Ibu Tri Mumpuni, saya baru kirim email kepada ibu tolong di jawab,
terima kasih,
najamuddin
email: najamuddin989@gmail.com
cp : +6285269455077
August 20, 2011 at 4:26 pm
Kepada
Yth. Ibu Tri Mumpuni
Di – Jakarta
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,
Saya mendapat informasi tentang hidromikro dari teman dan saya menangkap bahwa mikrohydro dapat berjalan dengan syarat ada air yang mengalir sebagai sumber energinya.
Bagai mana dengan daerah yang punya sumber air berupa pantai, danau, dan rawa serta hanya punya air dalam tanah yang bisa dibor..?
Saya mempunyai rancangan pembangkit energi listrik tenaga gravitasi, dengan teknolologi Sumber Energi System Pelampung (SESP) atau teknologi Mesin Gravitasi
Gravitasi tersedia diseluruh permukaan bumi tanpa batas dan gratis. Tetapi untuk mendapatkannya menggunakan mesin gravitasi diperlukan air yang bergerak vertikal, sehingga sangat potensial dijalankan di pantai,karena air laut bergerak pasang naik – surut selain gerak gelombang. Lalu kalau di darat kita harus membuat kolam sehingga air dapat dibuat turun naik (bergerak vertikal).jadi dimana ada sumber air baik bergerak maupun tidak bergerak mesdin gravitasi dapat dijalankan.
Energy dibagi 2 kelompok yaitu: 1 energy fosil (BBM, Batu Bara, dan Gas) 2. Energy alternatif (diluar energy fosil tersebut)
Banyak macam energy alternatif sudah dikembangkan untuk menggantikan peranan energy fosil diantaranya energy mikrohydro ini. Tetapi energy gravitasi belum ada.
Dalam literatur dijelaskan bahwa semua bentuk energy dapat berubah kedalambentuk energy lainnya, (tak kecuali energy gravitasi)
Dengan ini saya mengajak Ibu Trimumpuni dengan tulus hati untuk mewujudkan dan mengembangkan teknologi SESP atau Mesin Gravitasi yang saya rancang tersebut agar dapat berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Saya sudah menyusun rancangan tersebut dalam sebuah buku naskah SESP dan juga ringkasan/ abstraksinya yang berjudul mesin gravitasi, selain itu saya sudah membuat analisa keunggulan tenaga gravitasi dibanding energi lainnya, naskah naskah tersebut akan saya kirimkan bila Ibu berkenan untuk membacanya.
Tetapi naskah tersebut tidak akan dipahami oleh orang yang tidak berfikir pola konstruktif, karena itu perlu juga memahami berfikir pola konstruktif yang sudah saya buat buku naskahnya berjudul: “Berpikir pola konstruktif versus pola pandir” (terlampir)
Selain naskah polapikir ada juga naskah yang perlu dibaca yaitu teks: “pilihan cerdas bagi bangsa dan neggara” (terlampir) dan teks : “Ada 3 masalah di PLN” (terlampir)
Sekali lagi saya memohon ketulusan hati Ibu Trimumpuni untuk bekerja sama mewujudkan mesin gravitasi ini, mewujudkan artinya membuat barang belum ada menjadi ada, dengan tulus maksudnya supaya tidak ada prasangka takut menyaingi mikrohydro, sebelum ini saya pernah mencoba menghubungi penggerak energy alternatif dari angin dan matahari tetapi mereka tidak menanggapi ajakan saya mungkin karena tidak tulus takut menjadi pesaing mereka,padahal saya mengajak menjadi milik bersama.
Bersama surat ini saya lampirkan naskah:
-Berpikir pola konstruktif versus polapandir
-Pilihan cerdas bagi bangsa dan negara
-Ada 3 masalah di PLN
Demikianlah permohonan saya ini, kiranya Ibu berkenan menerimanya, atas perkenannya dihaturkan banyak terima kasih
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Najamuddin
Perancang Mesin Gravitasi
+6285269455077
Jl. Pulau Pisang Raya No. 92 Perumnas Way Kandis- Bandar Lampung 35143
August 25, 2011 at 4:11 am
Dear Ibu Puni
I’m Ms Chee from Malaysia. we are impressed with your work and currently we are doing similar project for rural electrification in Malaysia. Our target village will be those who are still relying electricity by diesel & genset and they are staying in the radius of 50km from palm oil mills.
we would like to get your opinions and would like to share more on helping people in need.
is there any contact form (telephone/email) that we can approach to you?
Thanks and hope to hear from you.
August 25, 2011 at 9:42 am
I have new energy resource that very profitable, contact me : lappeal@yahoo.com
September 5, 2011 at 1:20 am
Najam,
Please do call me in 628128044295, we should cooperative soon o tackle your problem, thanks
Puni
October 3, 2011 at 12:18 pm
konsultasi kesehata, tanya dokter,headache…
[…]Tri Mumpuni Wiyatno Menerangi Desa « Manusia Sederhana[…]…
October 19, 2011 at 2:38 pm
[…] Apa yang telah beliau lakukan hingga mendapat pengakuan sedemikian rupa dari dunia internasional? Rupanya sejak tahun 90-an, Puni dengan didampingi suaminya telah dengan gigih membangun 60 buah pembangkit listrik mikrohidro (tenaga air sungai) untuk menyalurkan listrik ke desa-desa tertinggal. Fasilitas yang sudah dibangun tersebut biasanya akan dikelola sendiri oleh masyarakat setempat sehingga mampu mendorong ekonomi di desa mereka masing-masing. “Listrik bukan tujuan utama kami, melainkan membangun potensi desa supaya mereka berdaya secara ekonomi,” ujar Puni dalam sebuah wawancara yang telah lalu. […]
November 18, 2011 at 1:32 pm
bu puni,saya seorang guru SD dri jawa yg ditempatkan di daerah pdalaman kalimantan,tmpt tgs saya blm ada listrik PLN.krn jauh dr kota dan daerahnya brbukit2,ada bnyk sungai dan air trjun yg airnya ckup dras,htan msh lumayan bnyk,saya pngn t4 tgs saya traliri lstrik,saya pngn brknsultasi dg ibu,tp saya ksulitan kmukasi krn t4 tgs saya tdk trjngkau snyal.kl ibu brkenan saya minta no hp yg bs dihub.atau SMS saya dl di 085842958810.tiap sabtu dan mggu saya ada sinyal.saya mhon ibu brknan membntu saya khususnya,dan msyarakat t4 tgs saya pada umumnya,krn t4 kami sangat membuthkan listrik bu.trima ksh bnyk bu,
December 6, 2011 at 5:21 pm
[…] Apa yang telah beliau lakukan hingga mendapat pengakuan sedemikian rupa dari dunia internasional? Rupanya sejak tahun 90-an, Puni dengan didampingi suaminya telah dengan gigih membangun 60 buah pembangkit listrik mikrohidro (tenaga air sungai) untuk menyalurkan listrik ke desa-desa tertinggal. Fasilitas yang sudah dibangun tersebut biasanya akan dikelola sendiri oleh masyarakat setempat sehingga mampu mendorong ekonomi di desa mereka masing-masing. “Listrik bukan tujuan utama kami, melainkan membangun potensi desa supaya mereka berdaya secara ekonomi,” ujar Puni dalam sebuah wawancara yang telah lalu. […]
April 13, 2012 at 4:14 pm
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Assalamu-alaikum warahmatullaahi wa barakatuhu.
Segala puji bagi Allah subhanallaahu wa ta-ala,satu-satunya illah.Shalawat dan salam untuk Rasulullah Muhammad S.A.W yang kita nantikan syafaatnya. AMIIN.
Ketika akal diangkat,kita merasa demam.Ketika kita disadarkan bahwa separuh kaki kita di neraka..maka pertanyaan untuk bu puni adalah :seberapa jauh telah melangkah untuk menolong agama Allah.Satu sisi,listrik adalah penerang.Sisi lain,merupakan pintu yelacuran.
Termuat di shahih H.R. Tabrani, insya Allah.
Sisi kemanusiaan bu puni Saya pertanyakan.Kejelasan status ke- administrasi-an Ibeka menentukan masa depan. Dibesarkan dalam kejelasan struktur kemusliman mengharuskan ketaatan pada Allah dan Rasul..Tahukah bu puni jika sebenarnya haram memboncengkan Nunuk dan Panca? Tahukah bu puni bahwa haram “menggantung” nasib mantan staf pendamping.,Tahukshbu puni haram penggunaan sistem nasrani,termasuk kontrak kerja..
Tahukah bu puni akibat penerapan hal tersebut bagi saya?
Tak ada pendapatan selama 5 tahun semenjak tahun 2007,melengkapi tahun 1997..Alhamdulillah masih diberi kesempatan bernafas..
Sadarkah bu puni dan tim ibeka untuk bersilaturahmi ke rumah. Tanggalkan ego dunia,pertimbangkan kewajiban menyambung tali silaturahmi.
Kesederganaan tidak dapat dimulai dari gemuruh turbin dan generator, namun dari kesediaan untuk belajar menegakkan kalimatullah.
” Untuk apa kita berjuang?”..
Semoga Allah mengampuni dosa kita dan mengijabah doa – doa kita.amiin.
wa billaahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu-alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Ari Djunaidi,S.Sos ibn Ramelan.
Musholla Al – Amiin
Kertanegara 1 – Rt 009 rw oo3
Kelurahan Pleburan – Kecamatan Semarang Timur
KOTA SEMARANG.
April 24, 2012 at 3:53 am
Salam Kenal,
Tulisannya sangat menarik membuat saya tertarik untuk dijadikan sumber literatur dalam tulisan. Mohon ijin. Trims. Was Doddy
April 27, 2012 at 4:53 am
Artikel yang sangat menarik, lanjutkan…
Salam kenal dari bumi Malioboro…
April 27, 2012 at 5:38 am
Keren cuy…
June 17, 2012 at 7:52 am
Selamat buat karya ibu , asahan sebagai kabupaten air merasa harus ikut jejak ibu aneh bagi kami wilayah tinggal dibawah jaringan tower listrik namun masih ada desa yang tidak terang gelap waktu malam
June 20, 2012 at 6:10 am
Assalamu’alaikum Ibu…
saya baru mengenal sosok ibu dari acara Femme Talks pada YCPA yg diadakan caring colour 16 Juni 2012 yg lalu… saya sangat menggagumi sosok ibu & ibu menjadi motivator buat saya… pas benar disaat hati saya sedang sangat sedih, saya dicemooh oleh org sekitar sy/kerabat dekat.. katanya kenapa saya terus berbagi & membagi bikin saya capek.. & selalu pas2an…padahal kalau saya tidak memikirkan siapa2..hidup saya lebih nyaman katanya…terlepas dr itu saya berbagi & membagi dengan hasil jerih payah keringat saya tanpa meminta2… setelah mendengar cerita ibu saat YCPA & membaca artikel2 tentang ibu… saya menjadi semangat lg untuk meneruskan perjuangan saya walau masih dalam skala yg sangat kecil ….Akhir kata…doa saya semoga Allah s.w.t selalu menyertai disetiap langkap baik Ibu….Aamiin….
February 19, 2014 at 11:47 pm
[…] Karena itu, meskipun telah melistriki banyak tempat, Puni yang menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka), lembaga swadaya yang dia dirikan bersama Iskandar pada 17 Agustus 1992, terus mengembangkan end use productivity, yaitu bagaimana masyarakat desa setelah memiliki listrik menggunakan listrik itu untuk kegiatan produktif sesuai potensi desa. (selengkapnya) […]
April 5, 2017 at 3:39 pm
Ijin ibu sya dari sulawesi barat. Masyarakt disini cuma mengndalkan listrik dri sulawrsi tengah. Dan kami sudah 14 tahun menjadi kabupaten dan sampai sekarang di desa kami tidak ada listrik dari PLN. Kami cuma bisa mengandalkan generator seriat rumah. Mohon ibu berkenang mengajarkan kami untuk pembangunan micro hidro.
October 29, 2023 at 4:34 am
[…] Karena itu, meskipun telah melistriki banyak tempat, Puni yang menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka), lembaga swadaya yang dia dirikan bersama Iskandar pada 17 Agustus 1992, terus mengembangkan end use productivity, yaitu bagaimana masyarakat desa setelah memiliki listrik menggunakan listrik itu untuk kegiatan produktif sesuai potensi desa. (selengkapnya) […]